Penghasil Uang

Sejarah Mbah Priok dan Asal Mula nama Tanjung Priok

Tanjung Priok bergolak lagi. Setelah bergolak pada tahun 1984, kini Tanjung Priok kembali berdarah di tahun 2010. Permasalahannya masih sama yaitu masih berhubungan dengan keyakinan agama. Kalau di tahun 1984 warga sekitar tanjung priok marah karena ada oknum aparat keamanan yang memasuki mesjid dengan tidak melepaskan sepatunya. Dan peristiwa itu tercatat sebagai salah satu pelanggaran HAM di era orde baru. Kemarin, pada tanggal 14 April 2010 warga desa Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara kembali marah karena pemerintah DKI melalui Satpol PP ingin membongkar areal makam Mbah Priok.

Terlepas dari insiden tersebut, sebenarnya siapa sih Mbah Priok?

Sejarah Mbah Priok
Nama lengkap dari Mbah Priok adalah Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Al Husaini Ass Syafi`i Sunni RA. Menurut Habib Ali, keturunan langsung Mbah Priok, ulama yang dilahirkan pada tahun 1727 masehi di Ulu Palembang ini pada tahun 1756 pergi ke pulau Jawa dengan tujuan menyiarkan agama Islam bersama tiga orang azami dari Palembang dengan menggunakan perahu layar.

Perjalanan Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad RA yang memakan waktu dua bulan mendapat banyak rintangan. Salah satunya, ketika perahu Habib Hasan berpapasan dengan armada Belanda yang memiliki artileri lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib Hasan dihujani meriam oleh kapal Belanda. Hebatnya, tak satupun meriam berhasil mengenai perahu yang ditumpangi Habib Hasan.

Selain kapal Belanda, ternyata perahu yang ditumpangi Habib Hasan tak luput dari gulungan ombak. Gelombang dahsyat terus menghajar perahu kecil, sehingga menghanyutkan semua perbekalan yang dibawa. Begitu ombak reda, hanya tersisa alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.

Cobaan belum berakhir karena beberapa hari kemudian ombak besar kembali menggulung perahu Habib Hasan. Tak kuasa menahan gelombang besar, akhirnya perahu terbalik dan menewaskan 3 azami yang menyertai habib. Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad dan Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad RA selamat. Dengan kondisi yang lemah dan kepayahan, keduanya terseret hingga semenanjung yang saat itu belum bernama.

Ketika ditemukan warga, Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad sudah tewas sedangkan Muhammad Al Hadad masih hidup. Disamping keduanya, terdapat priuk dan sebuah dayung. Akhirnya warga memakamkan jenazah Habib Hasan tak jauh dari tempatnya ditemukan. Sebagai tanda, makam Habib diberi nisan berupa dayung yang menyertainya. Sedangkan priuk diletakkan di sisi makam.

Lambat laun, dayung yang dijadikan nisan terus berkembang dan menjadi pohon Tanjung. Sementara, Priuk yang tadinya berada di sisi makam terus bergeser ke tengah laut. Bahkan warga sekitar mempercayai, selama 3-4 tahun sekali, priuk itu muncul di lautan dengan ukuran makin membesar sampai sebesar rumah. Dengan kejadian tersebut, orang sekitar menamakan daerah tersebut menjadi Tanjung Priuk dan ada juga sebutan Pondok Dayung yang artinya dayung pendek.

Sementara itu sewafat Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad, Habib Ali Al Haddad yang selamat menetap di daerah itu dan melanjutkan perjalanan sampai ke Pulau Sumbawa hingga menetap selamanya di pulau tersebut. Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad yang awalnya berada di Pelabuhan Tanjungpriok, dipindah ke wilayah pelabuhan peti kemas Koja Utara oleh Belanda. Saat itu Belanda ingin membangun pelabuhan, namun pembangunan selalu gagal karena ada makam keramat di kawasan tersebut. Setelah makam dipindah baru pelabuhan bisa dibangun.

Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad yang wafat pada tahun 1756, kemudian diurus oleh keluarganya yang sengaja pindah dari Ulu Palembang. Menurut Habib Ali, salah satu keturunan Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad, karena bersejarahnya, hingga saat ini peziarah rajin mengunjungi makam itu dan mencari ketenangan batin di kawasan tersebut. Bahkan setiap malam Jumat, peziarah di makam itu bisa berjumlah ratusan orang.

Sinar Makam Mbah Priok Terlihat Satelit


Kekeramatan makam Mbah Priok, dikabarkan membuat tercengang para ilmuwan luar negeri. Pengurus makam, Habibina, saat berbincang dengan okezone menuturkan, para ilmuwan tersebut melihat sinar yang memancar dari makam hingga ke luar angkasa.

Habibina menyebutkan, pada 14 Maret 2000 lalu beberapa orang asing yang mengaku utusan dari berbagai negara, seperti Amerika, Jerman, Rusia, dan Australia, mendatangi ahli waris.

Para ilmuwan ini, kepada ahli waris menuturkan, mereka melihat dari satelit terdapat sinar yang memancar dari Indonesia. Mereka menduga sinar tersebut merupakan senjata laser.

"Kemudian orang-orang asing itu mendatangi lokasi untuk mencari sinar laser yang menurut mereka itu adalah senjata laser. Ketika dilihat ternyata berasal dari makam kramat ini," tuturnya.

Demikian dituturkannya kepada okezone yang diajak berbincang di majelis taklim yang berada di area komplek makam.

Disarikan dari berbagai sumber.
Share:

Zombie AMT Pertamina Minta Tanggung Jawabmu


Masih Ingatkah dengan Zombie AMT Pertamina...????
Bersyukurlah Jika kalian masih mengingatnya. kami terus berupaya untuk menyelesaikan proses tuntutan kami. Di sini kami akan terus bergentayangan sampai proses kami terselesaikan.

LongMarch sudah dari Bandung ke Istana Presiden tapi tetap tidak ditemui oleh Bapak presiden Jokowi lalu kirim surat Audensi ke Bapak Presiden sudah beberapa kali tetap belum ada kabar kapan akan ada Audensi. Untuk status Hukum Alhamdulillah kami jalani dengan penuh penuh semangat dan satu persatu status hukum kami menangkan terus lalu yang membuat perjalanan kami tersendat adanya tembok raksasa yang membuat kami harus naik ataupun menghancurkan tembok raksasa tersebut dikarenakan tembok raksasa tersebut menghalangi perjalan kami menembus ke Istana Presiden khususny aBapak Jokowi.

Kami tidak habis berpikir mengapa yang lain ingin bertemu Pak Presiden sangat mudah ada yang lewat medsospun langsung viral dan bertemu bapak Presiden sedangkan kami yang memang sangat Viral yaitu Zombie AMT Pertamina sampai saat inipun belum sama sekali bertemu Bapak Jokowi. Semua sudah kami lakukan dari Medsos ,Surat Audensi dll tetap tak bertemu Bapak Jokowi. Ya memang dalam Perjuangan ada alur proses tapi mengapa semua proses yang sudah kami lalui begitu komplit akan tetapi tetap saja bapak presiden entah sudah mendengar ataupun belum mendengar jeritan kami hingga sekarang tak ada kabar dari apakah Istana presiden sudah mendengar khususnya Bapak Presiden Jokowi.

Wahai Presiden kami memang lemah tapi kami punya hak untuk menyampaikan suara kepada anda. Jeritan keluarga kami apakah tidak didengar ataupun belum mendengar...???


 Hallo-hallo Pak Jokowi Presiden Indonesia.
Sudah Lama kami tak mendapatkan Upah.
Sekarang sudah menjadi tuntutan kami.
Kami terus berjuang. Zombie AMT Pertamina
Kami sudah di Dzolimi oleh Perusahaan tempat kami bekerja ..ingat Do'a kami yang sudah di dzolimi oleh mereka akan terkena pertanggung jawabannya.


Peringatan Al-Quran kepada orang DZolim
Kata zalim (azh-zhulmu) dengan beragam perubahan bentuknya telah disebutkan di dalam Al-Qur‘an sekitar 280 kali. Kesemuanya memperingatkan terhadap kezaliman, mengancam orang-orang zalim, menjelaskan tempat kembali mereka, serta menyingkap penyesalan orang zalim pada hari kiamat.
Allah SWT berfirman:
“(kepada Malaikat diperintahkan), ‘Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka’.” (Ash-Shâffât: 22-23).
Binasanya penduduk negeri, juga disebabkan kezaliman mereka. Allah berfirman:
“Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (Hûd: 102).
Allah memberi tangguh azab bagi orang yang zalim, bukan mengabaikannya. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (Ibrâhîm: 42).
Ayat-ayat yang memperingatkan terhadap kezaliman dan menjelaskan akibat buruknya sangat banyak sekali. Hal ini memberikan peringatan bagi kita untuk tidak berbuat zalim dan tidak boleh membiarkan kezaliman merajalela.
Rasulullah saw juga pernah memberikan peringatan terhadap kezaliman dalam hadits dari Abdullah bin Umar radhiallahuanhuma
الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Kezaliman adalah kegelapan hari kiamat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Abu Musa Al-Asy‘ari r.a.  dalam hadits Al-Bukhari dan  Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ
“Sesungguhnya Allah memberi tangguh (waktu) bagi orang yang zalim. Hingga jika Dia mengazabnya, dia tidak bisa meloloskan diri.”
Balasan bagi orang yang zalim
Salah satu bentuk kezaliman adalah kezaliman seorang hamba terhadap yang lainnya.Kezaliman antar sesama hamba adalah suatu hal yang diharamkan. Begitu pula, berlaku zalim atas hak orang lain adalah suatu yang dilarang. Di antara keadilan Allah adalah Dia akan mengambil kembali hak orang yang dizalimi dari orang zalim, bahkan yang terjadi antar sesama hewan. Rasulullah saw bersabda:
لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوْقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ
“Pada hari kiamat, hak-hak benar-benar akan ditunaikan kepada pemiliknya, sampai-sampai akan dibalaskan untuk seekor domba yang tak bertanduk atas perbuatan domba yang bertanduk.” (HR Muslim).
Siapa yang menganiaya orang lain dengan pukulan, pada hari kiamat ia akan diqishas karenanya.
Al-Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adab Al-Mufrad, dan Al-Baihaqi dalam As-Sunan, bahwa Rasulullah saw bersabda:
مَنَ ضَرَبَ بِسَوْطٍ ظُلْمًا اقْتَصَّ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Siapa yang memukul (seseorang) dengan cemeti secara zalim, pada hari kiamat akan diambil qishasnya darinya.”  (Dishahihkan oleh Al-Albani).
BACA JUGA  Gerindra: Ada yang Terima Fee dari Impor Beras
Bayangkan, jika seseorang menganiaya kemudian diqishas dengan yang serupa di hari kiamat nanti. Bagaimana jika kezaliman itu hingga  menghilangkan nyawa? Tentu lebih mengerikan balasan di akhirat nanti.
Hati-hati dengan Doa Orang  Terzalimi
Doa adalah senjata ampuh yang digunakan seorang muslim untuk meraih kebaikan atau menolak madharat dengan izin Allah SWT. Seorang muslim hendaknya senantiasa berhubungan dengan Rabb-nya dalam kondisi lapang, sempit, senang, susah, mudah, dan sulit. Memohon pertolongan Allah berarti lari menuju kepada-Nya, mengarah kepada-Nya, dan terikatnya hati dengan-Nya. Memohon bantuan dari-Nya berarti permohonan pertolongan dari zat yang lemah kepada Zat yang Maha-agung.

Orang yang dizalimi kehormatan, harta, jiwa, agama, atau salah satu hak dari hak-haknya adalah salah satu golongan yang doanya tidak ditolak.
Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
اِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهَا تُصْعَدُ إِليَ السَّمَاءِ كَأَنَّهَا شَرَارَةٌ
“Waspadailah doa orang yang dizalimi, sebab ia akan diangkat naik ke langit seakan-akan bagai percikan bunga api.” (Hadits shahih).
Dalam hadits lain yang dari Anas bin Malik dan diriwayatkan Ahmad disebutkan bahwa tidak ada penghalang doa orang yang terdzlimi untuk diterima Allah. Ini merupakan sebuah bentuk peringatan bagi orang-orang yang zalim dan para pendukung kezaliman. Karena doa-doa mereka mustajab dan akan dikabulkan Allah dalam sekejab.
Doa orang yang terdzalimi
Tentang kisah Abu Ma ‘liq ra, diceritakan bahwa dahulu ia adalah seorang pedagang yang berniaga dengan hartanya. Dia adalah seorang yang ahli ibadah dan wara‘. Suatu saat ia keluar berdagang kemudian bertemu seorang perampok bertopeng dan membawa senjata.
“Letakkan barang-barangmu, sebab aku akan membunuhmu!” perintah si perampok.
“Ambilah hartaku!,” jawabnya.
Aku hanya menghendaki darahmu,” lanjut si perampok.
“Beri kesempatan aku untuk shalat,” pintanya.
Si perampok pun berkata, “Shalatlah seperlumu.”
Lalu ia pun berwudhu dan shalat.
Dalam sujud terakhir pada rekaat keempat, ia berdoa:
يَا وَدُوْدَ يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ يَا فَعَّالاَ لِّمَا يُرِيْدُ أَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ الَّتِيْ لاَ تُرَامُ وَبِمُلْكِكَ الَّذِيْ لاَ يُضَامُ وَبِنُوْرِكَ الَّذِيْ مَلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ أَنْ تَكْفِيْنِيْ شَرَّ هَذَا اللِّصَّ ياَ مُغِيْثُ أَغِثْنِيْ
“Wahai Zat Yang dicintai, wahai Pemilik Arsy yang Maha Terpuji, wahai Yang Mahakuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, aku memohon-Mu dengan kemuliaan-Mu yang tak tertandingi, dengan kekuasaan-Mu yang takkan dizalimi, dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi  rukun-rukun Arsy-Mu, agar Engkau menyelamatkanku dari kejahatan perampok ini. Wahai Yang Maha Memberi pertolongan, tolonglah aku!”
Ia membacanya tiga kali.
Tiba-tiba muncul penunggang kuda dari sampingnya dengan membawa tombak pendek yang ditenteng di antara kedua telinga kuda, lalu ia menikam si perampok dan membunuhnya. Ia kemudian mendekati Abu Ma‘liq.
“Siapa engkau wahai orang yang Allah telah menolongku dengan perantaanmu?” tanya Abu Ma‘liq.
Orang itu menjawab, “Aku adalah salah satu malaikat dari malaikat-malaikat langit keempat. Ketika engkau berdoa dengan doa pertama, aku mendengar suara gemuruh pintu-pintu langit—yakni terbuka untuk menyambut doamu. Ketika engkau berdoa dengan doa kedua, aku mendengar suara gaduh penduduk langit—yakni mereka mengamini doamu. Ketika engkau berdoa dengan doa ketiga, ada yang berkata, ’Ini doa orang yang sedang dalam kesulitan.’ Lalu, aku pun memohon kepada Allah agar memberi kuasa kepadaku untuk membunuh si perampok’.”
Al-Hasan berkata, “Siapa yang berwudhu kemudian shalat empat rekaat dan berdoa dengan doa di atas, maka Allah akan mengabulkan doa tersebut, baik ia sedang dalam kesulitan maupun tidak dalam kesulitan.”.[1]

Share:

Kisah Bilal bin Rabah dan Adzan Terakhirnya

Sejarah Kisah Bilal dan Kumandang Adzan Terakhirnya. Bilal bin Rabah adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (Ethiopia) yang memeluk agama Islam ketika masih masih menjadi budak. Namun ketika keislaman Bilal diketahui oleh majikannya, Bilal-pun terus disiksa setiap hari agar ia meninggalkan islam. Sehingga suatu hari Abu Bakar memerdekakan Bilal dan iapun menjadi sahabat paling setia Rasulullah SAW.


Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bermimpi mendengar suara terompah Bilal di surga. Ketika hukum syariat adzan diperintahkan oleh Allah orang yang pertama kali disuruh oleh Rasulullah untuk mengumandangkannya adalah Bilal bin Rabah, ia dipilih karena suara Bilal sangat merdu.

Wafatnya Rasulullah, membuat Bilal dilanda kesedihan yang mendalam. Suatu ketika Khalifa Abu Bakar meminta Bilal untuk menjadi muadzin kembali, namun dengan perasaan yang masih sedih Bilal berkata : ”Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."

Sepeninggalan Rasulullah SAW masih terasa di hati Bilal ia pun meninggalkan Madinah mengikuti pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Setelah tingga lama di Syria, Bilal tidak pernah mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?".
Ia pun bangun dan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan ke Madinah guna berziarah ke makam Rasulullah. Setiba di Madinah, Bilal tidak dapat menahan rindu dan kesedihannya pada Rasulullah SAW. Kemudian datang cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.
Salah satu cucu Rasulullah SAW berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami."

Umar bin Khattab yang saat itu sebagai Khalifah juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja. Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.

Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.

Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.
Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.

Subhanallah, sungguh kisah yang sangat mengharukan betapa cintanya Bilal kepada Rasulullah SAW. sampai saat saya menuliskan kisah ini saya merasakan merinding sambil terharu.
Share:

Youtube

DISQUS SHORTNAME

Popular Posts

Recent Posts